Menurut MP3EI yang disusun oleh Menko Perekonomian, Indonesia diproyeksikan pada tahun 2025 menjadi negara maju, adil dan makmur. Indonesia dapat memperoleh pendapatan
per kapita sekitar US$15.000. Tahun 2045, Indonesia akan menjadi salah satu dari tujuh kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan pendapatan per kapita USD 47.000. Disaat
itulah visi Indoensia Emas 2045 terwujud.
Indonesia
emas merupakan harapan bagi generasi muda untuk bisa membangun bangsa sehingga
mampu bersaing dengan negara lainnya serta dapat mengatasi masalah mendasar
seperti korupsi dan kemiskinan. Di kisaran tahun 2020-2045, usia produktif
bangsa Indonesia mencapai 70% dengan rentang usia 15-64 tahun, hal ini biasa
disebut dengan bonus demografi. Banyaknya usia produktif maka artinya bangs
akita dapat menciptakan pasar yang besar dan menarik, produktivitas meningkat,
serta kemungkinan untuk memaksimalkan sumber daya alam lebih efisien.
Bonus
demografi akan memberi dampak yang sangat baik bagi bangsa Indoesia. Akan
tetapi hal tersebut hanya bisa terjadi apabila penduduk usia produktif juga
mendukung. Namun, situasi yang terjadi saat ini masih banyak usia produktif
yang tidak memenuhi kualifikasi seperti, kualitas mereka yang masih kurang
untuk terjun dalam dunia pekerjaan, rasio pekerja dan lapangan kerja yang
timpang, serta hal tersebut yang membuat angka pengangguran Indonesia yang
tinggi. Jika hal tersebut terus berlangsung, bukan tidak mungkin visi Indonesia
Maju 2045 akan terhambat.
Kita
generasi muda yang nantinya akan mewujudkan Indonesi emas, sudah saatnya lebih
giat dalam meningkatkan kualitas individu juga memberikan dampak positifnya
untuk kemajuan masyarakat di sekitar. Dalam situasi ini, kesadaran bela negara
sangat diperlukan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia pada tahun 2045. Karena
pada dasarnya nilai-nilai yang terkandung dalam bela negara memiliki tujuan
untuk memperthankan keberlangsungan hidup bangsa dan negara.
Cinta
terhadap tanah air merupakan nilai pertama dalam bela negara. Dari kita dengan
usia produktif harus lebih menanamkan rasa bangga menjadi bagian dari
Indonesia. Rasa kepemilikan perlu dikembangkan untuk mengarumkan nama baik
bangsa. Dari satu nilai inipun seharusnya kita bisa memperbaiki berbagai
permasalahan yang dialami oleh kebanyakan penduduk usia prosuktif. Kita bisa
memulai dengan bangga menggunakan produk buatan Indonesia. Dari hal tersebut
dapat berdampak pada meningkatnya semangat bagi para produsen juga memberi
motivasi untuk para pemuda membuka usaha dengan mengasilkan produk asli buatan
Indonesia. Atas rasa cintanya terhadap tanah air, lapangan pekerjaan dapat
terus bertambah sehingga menciptakan pasar yang lebih besar dan menarik.
Nilai
bela negara selanjutnya yang dapat mendukung kualitas SDM usia produktif
Indonesia yaitu sadar akan berbangsa dan bernegara. Usia produktif baik itu
petinggi negara maupun rakyat harus sama-sama mendukung dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Keamanahan dan keadilan para pejabat juga kepercayaan
kepada wakil rakyat perlu ditingkatkan. Hal ini akan meningkatkan nilai
kesejahteraan bagi bangsa Indonesia sendiri. Karena masyaraat mendukung dan
pemerintahpun memeratakan kesejahteraan dengan baik. Dalam sadar berbangsa dan
bernegara, generasi muda harus bisa lebih banyak mengetahui hal-hal positif
berserta kekayaan Indonesia. Tidak terus-menerus pesimis dengan bagaimana
situasi Indonesia saat ini dan kedepannya. Masih banyak hal positif yang dapat
di manfaatkan. Hal ini nantinya dapat berdampak pada peningkatan mengoptimalan
SDA Indonesia.
Yakin
akan Pancasila sebagai ideologi bangsa juga tidak kalah penting untuk terus
ditanamkan dalam diri bangsa Indonesia khususnya bagi usia produktif sebagai
pihak yang punya andil besar dalam membangun Indonesia emas. Pancasila
dijadikan sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara. Ketika para
penduduk memeluk agama dan mempercayainya, akan terbentuk moral yang baik.
Mengetahui cara untuk mendamaikan hati maupun emosional dalam situasi genting
merupakan hal yang pening agar tingkat stress dapat menurun sehingga tujuan
lebih mudah tercapai.
Nilai
bela negara selanjutnya adalah rela berkorban untuk bangsa dan negara
Indonesia. Ada tradisi yang sudah menjadi identitas bangsa dalam aspek ini
yaitu gotong royong. Kita harus terus menumbuhkan budaya tersebut. Di zaman
yang maju ini gotong royong tidak selalu diartikan sebagai kegiatan
berkumpulnya warga untuk menyelesaikan suatu permasalahan infrastuktur tertentu
dalam lingkungan masyarakatnya. Kita juga harus menumbuhkan budaya gotong
royong dalam kemajuan Indonesia, gotong royong dalam kemajuan teknologi,
pedidikan, maupun perekonomian. Pastinya perlu pengorbanan, namun pengorbanan
ini yang nanti akan kita rasakan dampak positifnya khususnya ketika bonus
demografi ini dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Kemampuan
awal bela negara menjadi nilai yang terakhir namun juga sangat penting dalam
bela negara. Kemampuan ini diartikan bahwa kita dalam membela negara
membutuhkan kekuatan fisik juga psikis kita. Fisik disini, kita harus menjaga
kesehatan agar terus bisa beraktivitas untuk lebih produktiv. Psikis dapat
beraneka ragam mulai dari emosional juga kecerdasan. Untuk mengatasi kurangnya
kualitas pekerja di Indonesia, tak hanya dari pemerintah saja yang meningkatkan
kualitas Pendidikan namun masyarakat juga lebih sadar akan kemampuan awal bela
negara. Belajar menjadi hal klasik namun menjadi kunci utama dalam menigkatkan
kualiatas SDM usia produktif di Indonesia.
Tentunya
semua dari kita menginginkan Indonesia Emas 2045 ini dapat terwujud. Oleh sebab
itu penting bagi kita untuk menanamkan bela negara. Bersama membangun
Indonesia. Jangan sampai bonus demografi ini akan menjadi bencana demografi.
0 komentar:
Posting Komentar